Rabu, 11 Mei 2011

menjadi seorang annouser

Belajar tuk menjadi announcer itu susah susah gampang.
tidak identik jg seorang announcer itu harus berperawakan nyeyes atau dengan kata lain orang pendiam pun bisa menjadi announcer yang baik asalkan mau belajar.
So pasti nya untuk pertama kali bersentuhan dengan dunia broadcasting yang nama nya kegagalan itu pasti ada kegagalan.
Nah,Kegagalan itu Yang seharusnya menjadikan pelajaran tuk lebih baik.
Well,kalau kamu berandai andai menjadi seorang penyiar mending kamu berlatih mulai sekarang Dan hilangkanlah keraguan dalam hati dan camkan kalau kamu tuh pasti bisa..cayoooo

Nah ini aku kasih sedikit tips yang mungkin bisa membantu yang aku dapat dari pengalaman sewaktu aku berada diradio kesayanganku momea fm { Fresh and Friendly}.. :

1.kamu harus bisa berbicara baik dan lancar..( tentunya tuk bisa memperoleh itu tidak gampang kecuali itu sudah menjadi bakat kamu dari lahir..hehehehe ).Untuk pertama nya kamu belajar bicara seperti khalayak nya seorang announcer dan coba de lalu kamu rekam suara kamu sendiri menggunakan tape recorder atau semacam alat rekam lain nya..
Nah,dari suara rekaman tadi bisa di jadiin bahan penilaian kamu..kira – kira suara kamu tuh nyaman ngak kalau misalnya didengerin orang lain..
Eiitss,jangan lupa pula kamu buat pendapat orang lain tentang bagaimana suara kamu tadi..??? ( untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan kita dalam bercakap..seperti pepatah semut diseberang lautan keliatan sedangkan gajah di pelupuk mata tidak kelihatan..nah looo..)

2.seorang announcer so pastinya harus bisa berbicara mengenai apapun,tuk itu dibutuhkan improve..nah mulai sekarang kamu kudu mesti meluaskan pikiran kamu tuk bisa “kalau kata orang palembang ( ngeles)”..Tuk awalnya belajarlah dulu mengenai hal – hal yang ada di depan kita aja..seperti saat sambil beraktifitas kamu melihat sebuah buku.nah coba deh kamu kembangkan dari sebuah buku menjadi sebuah topik.untuk pertama nya cba aja setidak nya kamu berbicara tentang sebuah buku tadi selama 2 menit nonstop.kamu juga bisa dengan benda ataupun subjek lain..trus belajar...

3.Nah yang ini yang harus cukup diperhatikan.ngomongnya seorang announcer,bukan sembarangan ngomong loch..seorang announcer sangat penting memberikan penekanan dalam kata – kata yang penting dengan mengoptimalkan intonasi,membaca dengan tempo yang cepat ataupun pelan..kamu bisa menjadikan tokoh announcer favorite kamu sebagai acuan..so,trus pantengin tuh radio kesayangan kalian tuk lebih bisa lebih memahami..

4.pinter baca skrip adalah skill yang wajib dimiliki seorang announcer.
Skrip,yang merupakan deretan kata – kata yang bisa jadi sesuatu yang membosankan kalau dibacain dengan g menarik. Penyiar yang jago, jago juga menyampaikan pesan dengan efektif. Berlatih aja menggunakan bacaan apa pun, baik itu koran, majalah, dll. Bacalah tulisan yang ada di koran, misalnya, dengan lantang, dan lebih baik lagi kalo kamu merekamnya.

5. Penyiar yang baik adalah seseorang yang pinter, berwawasan luas, dan senantiasa up to date. Hal-hal terbaru yang menarik, dan info-info penting sebaiknya kamu kuasain untuk dijadikan bahan siaran yang seru. Apalagi info yang berhubungan dengan acara kamu, seperti info musik, lagu-lagu terbaru, dll.Tuk itu kamu kudu rajin – rajin membaca buku,majalah dan melihat pembaharuan yang ada..hoo..ho..hoo
6.Banyak membaca majalah, koran atau buku-buku. kebayang donk menjadi penyiar radio yang gak tau sama perkembangan informasi atau gak tau istilah-istilah yang lagi IN sekarang. Apa yang bakalan diomongin?

7.Cinta Musik,nah loh gmn kamu mau menjadi announcer kalau kamu kurang suka musik.setidaknya saja kamu merasa kalau musik itu enak. Ada lho yang gak begitu suka dengerin musik . padahal Radio identik dengan musik. Dan diharapkan musik justru akan menambah Mood siaran.Eh y da ketinggalan,Seorang announcer jg kudu banyak mengetahui Laras -laras yang lagi In baik yang baru ataupun yang lama.Singkat katanya Mempunyai wawasan musik yang cukup luas.

8.Perhatikan Attitude. Jangan sombong, tulus, tetap rendah hati dan trus belajar. Bukankah pendengar suka dengan penyiar-penyiar seperti itu?






Menjadi penyiar radio untuk usia SMA atau yang masih duduk di bangku kuliah merupakan satu profesi yang menyenangkan sekaligus membanggakan.Selain menambah uang jajan juga meningkatkan citra diri. Apalagi kalau dapat kesempatan bisa mewawancarai artis idola.Ditambah kalau ada orderan side job untuk menjadi MC, Wow.. Duitpun melimpah ruah gegap gempita hip-hip hura. Tapi tentunya untuk sampai ke garis tersebut diperlukan waktu atau proses yang tidak sebentar.
Aku sendiri memulai menjadi Penyiar radio sejak kelas 2 SMA, lewat proses coba-coba lamar tapi berharap banyak Ternyata, God give me a chance untuk menjadi anak SMA yang akhirnya di’LIHAT’ oleh anak-anak seusiaku yang lain di sekolah. Apalagi ada 1 kejadian yang gak bakalan aku lupakan. Yaitu Ketika pulang sekolah nebeng motor ma sohib, melewati sekloah lain. tiba-tiba ada segerombolan cewek-cewek di depan pagar sekolah mereka teriak ‘Itu SANDI.. Itu Sandi.. SANDI… SANDI!!!” (haha pedenya aku nulis, but u know? aku bangga juga, rasanya seperti dah jadi artis ahaha) Itu pengalamanku yang cuman jadi penyiar daerah yang gak tenar-tenar amat, bayangkan kejadian apa yang terjadi ma penyiar kota-kota besar. pasti respon penggemar lebih besar lagi.Belum lagi kalau sudah jadi MC kondang macam Indy barends, Indra bekti, desta atau yang lebih mantap lagi Oprah Winfrey. (wah Mengkhayalnya sudah sampai menyeberang benua nih)
Stop Dreaming! Untuk mencapai semua itu pasti diperlukan persiapan matang, ntah fisik, mental, pengalaman dan lain-lain. Dan kita bisa mulai dari yang kecil-kecil dulu.
Nah sekarang aku akan bagi-bagi 10 langkah persiapan menjadi penyiar radio
1. Gak ada salahnya membekali diri dengan Hal-hal yang berbau ‘TAMPIL’, entah itu jadi MC sukarela di acara sekolah atau kelompok. Atau bisa juga mengikuti lomba-lomba yang diadakan di kotamu. Seperti lomba bahasa inggris, pidato, baca cerpen dan sejenisnya.Ini juga akan berguna untuk menambah resume di CV lkalau mau kerja di lain.
2. Banyak membaca majalah, koran atau buku-buku. kebayang donk menjadi penyiar radio yang gak tau sama perkembangan informasi atau gak tau istilah-istilah yang lagi IN sekarang. Apa yang bakalan diomongin?
3. Cinta Musik, setidaknya merasa kalau musik itu enak. Ada lho yang gak begitu suka dengerin musik . padahal Radio identik dengan musik. Dan diharapkan musik justru akan menambah Mood siaran.
4. Perhatikan Attitude. Jangan sombong, tulus, tetap rendah hati dan trus belajar. Bukankah pendengar suka dengan penyiar-penyiar seperti itu?
5. Latihan Vokal ucapkan ejaan A-I-U-E-O dengan benar. Kemampuan ini bukan berasal dari bakat, tapi lewat latihan. kalau merasa kamu berbicara seperti orang bergumam, langsung perbaiki. Ucapkan kata-kata dengan tulus dan Jelas. Ikut teater adalah ide yang bagus.
6. GAUL donks. Jalan-jalan, nyoba-nyoba makanan-makanan yang ada di kotamu. Tau kan alasanya?
7. Siapkan surat lamaran yang oke. Cover letter atau surat pengantarnya lebih baik menggunakan bahasa Inggris, sedangkan CV diisi dengan pengalaman-pengalaman yang layak dipamerkan dan tentunya mampu mendukung surat lamaran kita menjadi salah satu kandidat kuat.
8. Kira-kira ortu setuju gak kamu jadi penyiar? Soalnya masih banyak ortu yang kolot yang menganggap kalau menjadi penyiar radio tak ada gunanya. ikuti kata hatimu aja deh.
9. Berdoa “Ya Tuhan, kalau memang ini jalanku tolong dibuka dan dimudahkan. tapi kalau ini bukan yang terbaik, ikhlaskan hati hambamu ini. karena hamba percaya apa yang Engkau berikan adalah yang terbaik bagi HambaMu” (sampai doa juga diajarin hahaha)
10. Biar genap aja ahahaha
Punya obsesi menjadi seorang announcer, itulah yg gw alami. Sejauh blom kesampean (blom dapet kesempatan karena sibuknya kerjaan d kantor), kita cuma bisa dengerin contoh2 announcer handal di radio2 favorit kita. Tapi kadang kita jadi males dengernya karena kelakuan yg mereka perbuat. Sejauh yg gw denger, inilah kebiasaan buruk announcer radio (rada copas juga sih dari tulisan orang).
  1. Menaik-turunkan potensio meter (level/slide) musik ketika ngomong, tau kan..
  2. Memotong lagu tapi gak di outro lagu.
  3. Nyebutin nama nya sendiri berulang-ulang.
  4. Kebanyakan ngomong kalimat basa-basi spt “jangan kemana-mana” ato “don’t go anywhere”.
  5. Terlalu sering pake space filler yang kurang penting, kayak “which is”, “mungkin”, “agak-agak”, “misalnya”, “yg namanya”, “ya”, “Nah…”, dll.
  6. Kebanyakan ngomong daripada lagunya (mending kalo topiknya seru…)
  7. Klo siaran duet banyak becandanya yg sering ga nyambung ma pendengar (cuma mrk ber-2 yg ngeh. Apalagi kalo lupa naikin suara salah satu penyiar. Sementara pendengar cuma bisa bilang “nich penyiar ngomong apaan seh?”)
  8. Salah pengucapan dlm penyampaian naskah/materi karena gak sempet baca sebelumnya (biasanya gara-gara dateng mepet atau bahkan telat).
  9. Ngasi informasi, tapi ujung2nya masih lagi ditambahin “Makanya…. .” atau “Jadi…..”.
  10. Penyiar Request, yaitu penyiar yang cuma ngandelin sms dari pendengar tanpa tau arah dari siaran utamanya.
  11. Maksa nyambung2in topik ke iklan atau ke lagu.
  12. Keceplosan seperti branding bukan merek sponsor, apalagi merek saingan sponsor.
  13. Menurunkan slide di tengah2 bicara, hanya utk ngambil nafas.
  14. Udah dateng siarannya telaat.. eh pas on-air minta maaf (yang ini sih gak apa-apa..) udah gitu ngasih excuse kenapa telat: macet lah, ini lah, itulah.
  15. Panik nurunin suara telepon pas si caller salah nyebut nama radio tetangga di radio kita..
  16. Penyiar OKE!.. yang bisa nyebut kata Oke sampe 20 kali satu cut ngomong.
  17. Kata lain yg sering diucapin di tengah atau di akhir kalimat : “gitu kan?”, “gitu lho” dan “gitu” yang lain2.
  18. sering kali nge-call waktu, trus nyebutinnya pake “pukul”, jadinya penyiar PUKUL deh (ini lebih banyak ditemui di penyiar RRI ?, ngaku deh).
  19. Kebanyakan berdoa buat pendengar (smoga ini, smoga itu, smoga apa lah, pendek kata siaranya penuh dengan smoga. kalo yg gini baiknya jadi ustadz atau pendeta aja dah…
  20. Penyiar sering mengeluarkan bunyi..”emmmh” , bisa jadi karena lupa “script”. Deuh mustinya sebelum siaran, kerokan dulu pake minyak kayu putih, biar sekali aja keluar suara “ehhhhmmmmmmmmmm” panjaaanggg.
  21. Penyiar yg gak update wawasan, misalnya “itu tadi tembang yang dibawakan oleh The Police - Every breath you take, Lagu ini pernah merajai tangga lagu billboard di tahun 80an”… gubrakkk!.. mbok ya lebih spesifik tahun berapa gituh, biar kesannya nggak cemen. Semua juga tahu lagu itu beken tahun 80an.
  22. Habis Lagu, Kelamaan backsoundnya. .(bagus kalo Backsoundnya Asik..). Maybe lagi pipis ke kamar kecil..akhirnya telat ngomongnya..
  23. Ketukan Backsound Tidak sesuai dengan Irama atau Speed Penyiarnya.. jadi kedengaran ganjil (ato back Sound tidak sesuai dengan karakter penyiar dan Konten acara)
  24. Potensio Backsound udh di turunin tapi telat ngomong…
  25. Pilih Kasih dalam Nerima telpon..Klo cewek, hangat banget. Tapi klo cowok, singkat padat dan jelas..hehehe, Diskriminatif banget..(utk penyiar co)
  26. Basa-basi yang Basi banget ke Narasumber, misalnya nanya “apa kabar? gimana sehat?, Udah siap pak?”. Klo Narasumbernya udah hadir, berarti dia udah siap, “langsung jebret ajha”…
  27. 5 menit sblm siaran ato pas putar iklan, eh..malah ngerokok di luar ?? biasanya penyiar malem tuh…
  28. Jengkel kalo ada yang memulai siaran agak narsis, misalnya “hello ketemu lagi bareng gue marsya, yang sangat cantik sekali dan harum mewangi”.
  29. Paling gemes kalo ada yang biasa komentar “capek deh”,”yuuk”, “yaiyalah masak yak iya dong, (dan kelanjutannya yg ada di lagu project pop)”
  30. Nah…jengkel juga kalo ada penyiar yang gak becus baca SMS, maksudnya sms yang masuk langsung dibaca (gak dipahami dulu) dan karena karakternya gak karuan, penyiarnya malah mengeja.
  31. Denger penyiar yang kecap (bunyi yang terjadi karena bibir ama lidah nempel) kelihatan jelas, tarikan nafasnya kedengaran jelas dan berkali-kali serta kedengeran nelah ludah..
  32. Penyiar yang patnering (atau berdua) dan keduanya mempunyai balance yang berbeda, misalnya sinkronisasi micropone yang beda. atau siaran berdua tapi yang satu banyak ngomong, yang satu cuman bilang “ya”, “betul”, “setuju”.
  33. Blepotan nyebutin station id atau radio caller radio lain, ngakak gw dengernya.
  34. Penyiar yang labil siarannya pada waktu melihat dan mendengar komentar yang buruk tentangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar